Seperti dilansir Independent, Jumat (26/8/2016) konsep ini disebut dengan "rui-katsu" atau berburu air mata. Sementara para pria yang bertugas membuat orang menangis lalu menyeka air mata mereka disebut sebagai "ikemeso danshi".
Adalah sosok Hiroki Terai yang menggagas konsep unik tersebut. Pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini bertekad membantu warga Jepang mengekspresikan emosi mereka.
"Saya selalu tertarik dengan kisah-kisah tersembunyi yang dimiliki manusia," ujar Hiroki seperti dikutip dari BBC.
Ia menjelaskan bisnisnya terinspirasi dari peristiwa yang dialaminya ketika berusia 16 tahun. Saat itu Hiroki tidak memiliki teman di sekolah dan menyantap bekal makan siangnya di sebuah bilik toilet, seorang diri.
"Aku mulai merasa mengetahui lebih jauh tentang emosi orang-orang yang sebenarnya. Yang terlihat mereka tersenyum, tapi itu tidak selalu menggambarkan apa yang mereka rasakan," ujar pria berkacamata itu.
Lantas, proyek pertamanya pun dimulai. Ia melaksanakan upacara perceraian bagi pasangan yang mengalami kegagalan pernikahan.
"Puncak dari upacara ini adalah menghancurkan cincin pernikahan dengan palu," ungkap pria itu.
WWW.PELANGI99.COM - Situs Judi Kartu Online Eksklusif dan Terpercaya
Pasangan yang mengalami kegagalan rumah tangga mengatakan, menangis adalah momen yang paling ampuh. Dan berangkat dari pernyataan itu, Hiroki pun mendirikan "bisnis menangis" pada 2013.
Kala itu ia mengawalinya dengan mengumpulkan orang di Tokyo. "Orang-orang datang dan menangis bersama. Mereka mengatakan merasa lebih baik setelah menangis. Satu-satunya masalah adalah pria yang menangis dianggap cengeng atau pengecut," kata Hiroki.
Ia pun menghadirkan solusi, yakni dengan mempekerjakan para pria tampan sebagai "ikemeso danshi". Hiroki ingin orang-orang terbiasa melihat laki-laki yang menangis.
Sebuah kabar yang beredar menyebutkan bahwa umumnya warga Jepang tidak cukup sering menangis. Ada yang menduga ini stereotipe. Namun seorang komedian yang ikut program "rui-katsu", Terumi ternyata mengakui hal tersebut.
"Orang Jepang tak cukup bagus dalam mengekspresikan emosi mereka. Orang-orang yang bekerja di perusahaan tidak memiliki opini pribadi atau perasaan yang ditonjolkan," ujar Terumi kepada BBC.
Hiroki menambahkan, menangis memiliki manfaat positif bagi pekerja kantoran.
"Saya ingin warga Jepang menangis. Tidak hanya di rumah namun juga di kantor. Jika menangis di kantor (Anda pikir) bos Anda tidak akan menyentuh Anda. Ini adalah gambaran yang sangat negatif."
"Setelah Anda menangis dan membiarkan orang lain melihat kelemahan Anda, maka Anda bisa mudah bersikap bahkan merasa jauh lebih baik dan ini bagus bagi perusahaan. Ini dapat menciptakan lingkungan kerja dan pergaulan yang jauh lebih baik," urainya.
CALL & SMS : +855 166 75 661
PIN BBM : 2B3D585E
YAHOO : pelangi99_cs@yahoo.com
SKYPE : Pelangi99
FACEBOOK : Pelangi99
No comments:
Post a Comment